Langsung ke konten utama

Biografi singkat Bapak Kamsuri Muhlas

Bapak Kamsuri Muhlas lahir pada tahun 1937 dari pasangan Mbah Matraji dengan Mbah Siti Aminah.
Beliau adalah anak ke-5 dari 7 bersaudara.

Masa kecil
    Sejak kecil bapak Kamsuri Muhlas sudah Yatim piatu maka dirawat oleh pamannya yaitu Mbah Matrabu dan Mbah Masnifah atau biasa dipanggil Nyi Masni.
Barokah dirawat mbah Matrabu dan Nyi Masni inilah bapak Kamsuri menjadi alim dan paham tentang ilmu ilmu agama ,karena nyi Masni adalah sosok yang sangat disiplin dalam mendidik anak,tidak mengherankan karena memang nyi Masni adalah adik dari kyai besar dan termasyhur di Singocandi yaitu Kyai H.Durri Mustamar.

Pendidikan
Bapak Kamsuri Muhlas sangat beruntung karena sejak kecil sudah bisa mengenyam pendidikan Dari Sekolah Rakyat atau disingkat SR,kalau sekarang mungkin setingkat SD,yang mana pada waktu itu kebanyakan anak anak seusianya tidak bisa sekolah,kemudian mondok juga di Singocandi diasuh langsung oleh K.H.Durri Mustamar kakak dari Nyi Masni,selain mondok juga sekolah di Ma'ahid, Ma'ahid dulu beda dengan sekarang,dulu bukan Muhammadiyyah ketika masih di ampu oleh K.H Muchith.
Banyak alumni Ma'ahid yang sekarang jadi Kyai besar,termasuk guru kita Orang Kudus yaitu KH.Sya'roni Ahmadi.

Kehidupan Sosial
    Beliau bapak Kamsuri Muhlas sangat disegani dan dihormati dimasyarakat walaupun tentu tetap ada yang tidak suka karena sebaik apapun orang pasti ada yang tidak sependapat juga.
       Tanggal 1 Februari 1957 Umur 20 Tahun beliau mulai mengajar di Madrasah Mazro'atul Ulum Karangmalang diberi waktu 3 hari dalam seminggu.
Selain mengajar di madrasah beliau juga mengajar di masjid dan aktif dalam kegiatan dan organisasi keagamaan semisal jamiyyah Yasin,jam'iyyah tahlil atau lailatul ijtima' dan tak jarang beliaulah yang menjadi ketuanya dan menjadi pengurus Masjid serta Musholla juga.
Beliau sangat disiplin dan gigih dalam berprinsip terutama bab agama selalu berusaha menjadi yang terbaik sehingga ketika nyeleweng sedikit saja langsung ditegur biasanya lewat mimpi.
Beliau juga sering menjadi rujukan untuk orang orang yang bertanya masalah keagamaan.
Ketika mempunyai hajat atau memutuskan masalah yang pelik beliau selalu sholat istikhoroh untuk meminta petunjuk,sering juga dimintai seseorang untuk mengistikhorohi hajatnya misalnya mau menikahkan anaknya bagus atau tidak.
Beliau sering nendapat petunjuk lewat mimpi kadang juga ada suara langsung.
Beliau juga pernah mimpi bertemu Rasulullah dan berjabat tangan.

       Selain sebagai sosok agamis beliau juga seorang wiraswasta atau pengusaha yang bisa dibilang sukses karena dari usaha itu bisa untuk membangun Rumah, membeli sawah dan menafkahi keluarga.
Usaha itu adalah usaha Kacang Goreng Tanah,beliau sangat ulet dan gigih dalam bekerja.
    Tanggal 10 Nofember 1961 Hari Jum'at kliwon beliau memulai mengembangkan usahanya dengan merekrut seorang distributor yaitu Bapak Sungkono adiknya sendiri,untuk mendistribusikan atau menjual Kacang gorengnya juga menitipkannya ke warung dan toko toko termasuk Morodadi dulu juga agen setia kacang gorengnya.
Dalam penjualannya sangat laris dan cepat habis karena kacang gorengnya terkenal enak dan gurih dibandingkan yang lainnya.
Disamping usaha kacang goreng juga bertani dan sesekali juga membuat batu bata.

Pernikahan
       " Tanggal 28 September 1962 M./29 Rojab 1382 H. Saya menjadi Raja Sehari" 
itu yang tertulis di buku catatan beliau,dalam arti menjadi pengantin atau Akdun nikah.
Berarti beliau menikah umur 25 tahun mendapatkan seorang gadis cantik putri pertama dari pasangan Bapak Nasukha dan Ibu Rasminah dari desa Kalilopo,gadis cantik itu bernama Sulichah usianya delapan tahun lebih muda dari beliau,atau umur 17 Tahun.
      Dalam pernikahan itu waktu iring-iringan pengantin menggunakan 8 mobil,5 dari pengantin putra dan 3 dari pengantin putri,uang sewa mobil waktu itu Rp.800,- permobil.

Kelahiran Anak Pertama
    Hari Sabtu Pahing, 7 Desember 1963M./21 Rojab 1383 H.
Sore hari jam 4 telah lahir dengan selamat anak pertama Perempuan yang diberi nama Dewi Zulfah.
Waktu kelahirannya bertepatan zaman paceklik tidak ada hujan tidak ada sumber,orang orang makan gaplek (singkong dikeringkan) dan makan Bangah (sejenis lompong)
Tapi Alhamdulillah keluarga beliau masih bisa makan nasi dan masih bisa melakukan syukuran kelahiran dengan Mauludan/berzanjinan, dan Alhamdulillah juga dapat mengakiqohi dengan kambing jantan harga waktu itu Rp.1.350,-.
Perbandingan harga waktu itu beras Rp.150 Gaplek Rp.50.
Alhamdulillah kerjaan beliau dimudahkan dan lancar sehingga sekeluarga masih tetap makan nasi,tidak makan gaplek apalagi bangah.
       Umur 18 bulan Dewi Zulfah baru bisa berjalan karena sering sakit sakitan,masalah sandang pangan sudah normal kembali,orang orang sudah tidak makan Gaplek lagi,harga beras Rp.250,-/1kg,waktu itu musim kemarau Beser(kemarau tapi ada hujan).
Ketika Dewi Zulfah umur 2 tahun ada paceklik lagi,karena "Mandhi unine dewe" yaitu orang orang sering bernyanyi "Genjer-genjer do teng keteler", kemudian kejadian ketika tanggal 30 September 1965 mulai ada pembesar pembesar yang dibunuh sampai bulan Desember belum selesai.
Kemudian harga beras naik 8x lipat menjadi 
Rp.2000,-/1kg
Gaplek Rp.500,-
Jagung Rp.900,-.
Sumur sumur kekeringan mulai bulan Oktober 1965 - 26 Januari 1966.
Baru sumber air sumur melimpah sampai bisa di ciduk.

Meninggalnya Paman
       Hari: Senin Kliwon Tanggal: 23 Mei 1966 M./ 2 Shofar 1386 H.
Jam 3 malam Mbah Matrabu Paman beliau yang merawat dari kecil Meninggal dunia,sakitnya mulai tanggal,12 Mei 1966,sakitnya biasa tidak parah,dan meninggalnya seperti orang tidur.

Kelahiran Anak ke-2
Hari: Selasa Pon Tanggal: 13 September 1966 M./27 Jumadil Awal 1386 H.
Jam 05.30 wib, atau jam setengah 6 pagi anak kedua laki-laki ,dilahirkan dengan selamat dan diberi nama Noor Fattah.
Ketika Noor Fattah umur 2 tahun,tepatnya tanggal 4 September 1968 M./11 Rojab 1388 Hari: Jumat Kliwon Bapak Kamsuri Muhlas mulai " nduduk kandeman"/ membuat pondasi untuk membangun rumah.
Hari Jumat Pahing sudah "munggah galangan"/ Pasang atap rumah(genteng).
Kemudian " uleh-ulehan"/Pindahan rumah malam Sabtu Kliwon.

Kelahiran anak ke-3
Malam Jum'at Wage jam 11 malam.
Tanggal: 16 Mei 1969 M./29 Shofar 1389 H. Dilahirkan dengan selamat anak ke-3 perempuan dan diberi nama Imtichanah (Maskanah).
Riwayat mulai hamilnya Maskanah ini bertepatan mulai membangun rumah,jadi pas kelahiran langsung bisa menempati rumah baru.

Kelahiran anak ke-4
Malam Rabu wage, Tanggal: 6 Desember 1972 M./30 Syawal 1351 H. Dilahirkan anak ke-4 Perempuan,dan diberi nama Musyafaah pada jam 10 malam.
Alhamdulillah diberi keselamatan kelahirannya dan bayinya.
Tapi ibunya (ibu Sulichah) ketika mau melahirkan diganjar sakit sekitar 20 hari lamanya.
Ketika kelahiran bertepatan musim kekeringan sumur tidak keluar airnya,sampai sampai mengungsi selapan hari (sebulan lebih).
Baru sekitar tanggal 5 Januari 1973 keluar sumber airnya.

Meninggalnya Mbak Dewi Zulfah
"Inna lillahi wainna ilaihi rojiun"
Hari: Kamis Pahing, Tanggal: 1 Juli 1976 M./3 Rojab 1354 H.
Umur 12 tahun lebih 7 bulan.
Mbak Dewi Zulfa meninggal dunia.
Sebelum meninggal sakit Tipus selama kurang lebih 25 Hari.

Kelahiran anak ke-5
Hari Senin Legi, Tanggal: 16 Mei 1977 M./27 Jumadil Awal 1397 H.
Dilahirkan Anak ke-5 Putra yang diberi nama Sholichul Huda.
Anak paling ganteng hidungnya mancung,dan inilah satu satunya anak beliau yang diajak foto ke studio waktu bayi fotonya masih sampai sekarang.
Namun ketika umur 16 bulan diganjar sakit Muntaber yang hanya sebentar kemudian meninggal dunia,pada hari: Kamis Legi bulan puasa ( Romadlon).

Kelahiran Anak ke-6
Pada Hari: Senin Legi Tanggal: 25 Juni 1979 M./30 Rojab 1399 H.
Jam 11 Malam dilahirkanlah anak ke-6 Putra yang diberi nama Mochammad Syafik lahir dengan selamat,bapak Kamsuri bilang Mochammad Syafik ini sebagai ganti Sholichul Huda,karena hari lahirnya sama persis Senin Legi, sejak meninggalnya kang Sholichul Huda beliau trauma untuk memfoto bayinya sehingga Anak ke -4 ini dan seterusnya tidak difoto lagi.

Kelahiran anak ke-7
Hari: Jum'at Wage Tanggal: 6 Agustus 1982 M./16 Syawal 1402 H.
Pada siang hari jam 1, dilahirkan dengan selamat anak ke -7 yang diberi nama Siti Nasichah.
Ketika mengandung 6 bulan bapak Kamsuri Muhlas bisa membeli Motor bebek dengan Harga: Rp.39.000,-.

Kelahiran Anak ke-8 terakhir
Pada malam Kamis Pon, tanggal 23 Oktober 1986 M./19 Shofar 1407 H.
Dilahirkan dengan selamat tanpa halangan apapun seorang bayi perempuan Anak ke -8 yang diberi nama Muqimmatus Sya'diyah yang memberi nama adalah kakanya yaitu Kang Noor Fattah.

      Selain 8 anak, beliau juga mengangkat seorang anak lagi untuk diasuh dari desa Kalilopo yaitu adiknya ibu Sulicah tapi beda bapak.
Anak itu adalah Ali As'ad dia diangkat anak karena anak terakhir dan sudah ditinggal kedua orang tuanya atau sudah yatim piatu,diangkat anak ketika kelas 3 MI Padurenan.
Kemudian setelah diangkat anak oleh beliau disekolahkan lagi di SD Peganjaran dan masuk kelas 3.
Usianya seumuran dengan Kang Noor Fattah ( anak ke-2),sehingga waktu sekolah sering bareng dan main juga bareng.

Sakit dan Wafatnya
     Tahun 2004 malam hari Bapak Kamsuri Muhlas diganjar sakit stroke sehingga tidak bisa berjalan selama kurang lebih 1 bulanan, setelah sebulan lebih beliau sudah bisa berjalan lagi walaupun sedikit demi sedikit, dan mulai bisa beraktifitas tapi tidak bisa pulih seperti sedia kala,sesekali beliau juga masih pergi ke sawah.
   Waktu demi waktu dilalui beliau dengan keadaan yang seperti itu walupun fisik beliau tidak sesehat dulu tapi akal fikiran masih normal tidak pernah pelupa apalagi pikun, dan masih memikirkan nasib anak dan keluarganya,beliau rutin mengkonsumsi jamu dari Bp Noor Salim wergu, hingga tibalah waktu dimana sakit beliau semakin berat mau ke kamar mandi harus digendong,semakin hari semakin lemah dan pada Hari Selasa Pon, 27 Sya'ban 1430 H./18 Agustus 2009 M. Usia 72 Tahun Bapak Kamsuri Muhlas menghembuskan nafas terakhirnya menghadap sang pencipta dalam keadaan Husnul Khotimah dengan dikelilingi Istri dan anak anaknya serta sanak saudara.
Semoga Allah mengampuni khilafnya dan menerima semua amal ibadahnya, Aamiin.

   Demikian biografi singkat Bapak Kamsuri Muhlas semoga bermanfaat dan menambah kecintaan kita kepada beliau sebagai anak cucu beliau.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bapak Kamsuri Muhlas Ibu Sulichah dan Kang Sholihul Huda

Pengambilan Foto tahun antara 1977-1978 Foto diatas adalah fotonya bapak Kamsuri Muhlas waktu usia 40 tahun sedangkan ibu Sulichah 32 Tahun. Adapun yang digendong adalah kang Sholichul Huda yang lahir Tahun 1977, satu satunya anak yang difoto waktu bayi di studio. Tapi takdir Allah mengambil kang Sholichul Huda begitu cepat,yaitu usia lebih kurang 16 Bulan.

Silsilah Bani Kamsuri Muhlas

Silahkan dicermati silsilah Bani Kamsuri Muhlas diatas. Dimulai dari Mbah buyut Reso Wijoyo  (jatisari) yaitu simbahnya Bp.Kamsuri Muhlas dan Mbah buyut H.Noor yaitu simbahnya Ibu Sulichah (Kalilopo)